Tabel Ukuran Foto Standar
Untuk lebih mudahnya, detikInet sajikan berbagai ukuran foto standar dalam tabel berikut:
Itulah sejumlah ukuran foto yang bisa dijadikan acuan dalam mencetak foto.
Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.
Ukuran Foto 4X6 dalam cm
Ukuran pas foto 4X6 dalam satuan cm adalah 3.81 cm X 5.59 cm. Lebar pasfoto adalah 3.81 cm dan tinggi pasfoto adalah 5.59 cm. Dengan ukuran tersebut kita dapat memotong foto hasil cetakan dengan jarak 0.1 cm atau 1 mm sebagai border putih.
Ukuran Foto 4X6 di MS Word
Pas foto 4X6 di Microsoft Word menggunakan ukuran centimeter. Ukurannya sama yaitu 3.81 cm X 5.59 cm. Untuk mengubahnya hanya perlu masuk ke menu Format lalu ubah Width menjadi 3.81 dan Height menjadi 5.59.
Jika photo belum menggunakan aspek rasio 4:6 atau 2:3 sebaiknya crop dahulu menjadi 2:3. Kita gunakan 2:3 karena tidak ada 4:6 di mana itu adalah 2x dari 2:3.
Ukuran Foto 4X6 dalam inci
Ukuran pas foto 4X6 dalam satuan inch adalah 1.50 in X 2.20 in. Lebarnya adalah 1.50 inch dan tingginya adalah 2.20 inch.
Ukuran Pas Foto Sesuai Standar
Dari tabel ukuran di atas terlihat bahwa foto 3X4 dan 4X6 memiliki ukuran lebih kecil beberapa milimeter dari ukuran aslinya. Hal ini dimanfaatkan untuk menambahkan border putih di sisi-sisi foto sekitar 1mm. Namun pada foto 2X3 terlihat berbeda dengan yang lainnya. Lebar foto tersebut lebih besar dari ukuran aslinya (lebih dari 2cm).
Untuk lebih jelasnya beserta cara menggunakan ukuran di atas, cara menyimpan dan mencetaknya mari kita bahas satu-persatu.
Foto 2X3 merupakan jenis pasfoto yang paling kecil di Indonesia. Penggunaannya biasanya untuk keperluan buku nikah.
Ukuran Foto 2X3 dalam pixel
Ukuran pas foto 2X3 dalam pixel adalah 255 X 330 pixels. Ukuran tersebut menggunakan DPI 300 yang merupakan standar dpi yang sangat disarankan ketika mencetak.
Pixel dan DPI adalah 2 hal yang tak terpisahkan. Untuk menggunakan satuan pixel di atas maka kita juga harus mengatur dpi menjadi 300. Jika tidak mengaturnya maka biasanya dpi yang digunakan adalah 72dpi. Jika dicetak langsung maka hasilnya akan berukuran sangat kecil. Agar lebih jelas, simak caranya untuk aplikasi Photoshop di bawah ini.
Persentase/Proporsi Wajah 25%, 50% dan 80% pada Pas Foto
Biasanya ada persyaratan selain ukuran yaitu persentase atau proporsi wajah yang tampil pada foto. Seperti pada syarat CPNS bahwa foto harus memiliki proporsi wajah antar 25% – 50%. Artinya wajah kita minimal harus mengisi 25% dari lembar foto tersebut. Sedangkan pada pendaftaran haji biasanya menggunakan proporsi wajah 80%. Berarti bagian wajah lebih close-up yaitu batas bawah adalah bagian bahu.
Untuk lebih jelasnya silahkan lihat pada contoh foto proporsi wajah berikut mulai dari 25%, 50% dan 80%.
Ukuran pas foto sebenarnya tidak memiliki aturan baku atau resmi. Sesuai dengan jenisnya kita bisa bebas membuat pasfoto asalkan tidak jauh berbeda dengan ukuran dengan yang ditentukan. Misalnya 3X4 maka kita boleh menggunakan 2.8cm X 3.8cm di mana 0.2 cm digunakan untuk border putih di sisi-sisi foto. Atau kita juga bisa menggunakan ukuran full 3cm X 4cm tanpa border.
Web developer yang juga suka dengan dunia sysadmin. Pernah belajar Teknik Informatika di Indonesia.
Foto berukuran 4x6 adalah format foto yang banyak dipakai dalam berbagai pembuatan dokumen. Bagaimana cara membuat foto dengan ukuran ini untuk paspor, visa, atau SIM Anda?
Ikuti petunjuk di bawah ini!
Ukuran Foto 2X3 dalam cm
Ukuran pas foto 2X3 dalam satuan centimeter adalah 2.16 cm X 2.79 cm. Artinya lebar pasfoto ini adalah 2.16 cm sedangkan tingginya adalah 2.79 cm. Lebarnya memang lebih dari 2 cm sedangkan tingginya kurang dari 3 cm. Namun ukuran tersebut sangat direkomendasikan sesuai standar.
● Buat Beberapa Rekening Tabungan
Tips lain yang bisa kamu terapkan adalah buat beberapa rekening tabungan. Jika kamu ingin mencapai tujuan finansial tertentu lewat menabung maka ini bisa jadi solusi yang tepat. Pisahkan tabunganmu ke beberapa rekening sehingga ada lebih banyak uang yang bisa kamu kumpulkan.
Membuat rekening tabungan terpisah juga akan mempermudah kamu mencapai tujuan finansial. Artinya kamu tidak akan menyalahgunakan isi rekening ini untuk kebutuhan lain. Jadi semua tujuan finansialmu bisa lebih mudah tercapai satu per satu.
Pastikan untuk tetap membuat anggaran bulanan secara rinci agar arisan dan menabung bisa berjalan secara seimbang, ya. Kamu juga bisa memanfaatkan beragam fitur dari digibank by DBS agar menabung dan arisan bisa berjalan seimbang tanpa merusak cash flow.
Misalnya saja kamu bisa menggunakan Tabungan Maxi dari digibank by DBS untuk menabung di 20 dompet secara efektif. Lalu untuk keperluan arisan, kamu bisa menggunakan layanan transfer antar rekening gratis tanpa kuota pakai BI-Fast. Coba deh bayangin kalau transfer uang arisannya harus ke banyak anggota yang berbeda banknya? Dengan transfer gratis tentu ada banyak biaya admin yang bisa kamu hemat. Selain itu, limit transaksi transfernya bisa sampai Rp250 juta per transaksi per hari dan dapat dilakukan 24/7 melalui 1 Aplikasi digibank
Nah, jangan ragu untuk menggunakan layanan transfer uang dan fitur menarik lainnya dari digibank by DBS. Kamu bisa menabung secara mudah dan mendukunng berbagai transaksimu seperti membayar uang arisan lebih hemat dan tanpa perlu ribet. Klik di sini untuk akses informasi lebih lengkap.
Risiko dan Manfaat Arisan
Meskipun arisan tidak bisa disamakan dengan menabung, namun aktivitas ini juga memiliki beberapa manfaat. Misalnya mengajarkan lebih teratur mengalokasikan keuangan. Arisan juga bisa dipakai untuk mencapai tujuan tertentu jika kamu memang memanfaatkannya secara bijak.
Manfaat yang lebih terasa adalah arisan juga bisa jadi ajang untuk bersosialisasi dengan teman-teman atau menambah networking. Melalui arisan kamu bisa tetap terhubung dengan teman-temanmu meskipun di tengah aktivitas yang padat. Hal ini bisa saja membuat kamu merasa lebih bahagia dan puas sehingga arisan dianggap sebagai sebuah kebutuhan penting.
Namun ada juga risiko yang harus kamu waspadai jika bergabung dengan sebuah program arisan. Risiko yang pertama adalah setoran macet. Dalam sebuah sistem arisan, hal seperti ini sangat mungkin terjadi. Bisa saja ada satu atau beberapa anggota yang tidak melakukan setoran secara rutin alias macet. Siapa yang punya pengalaman seperti ini?
Risiko lain yang bisa terjadi adalah pengelola arisan tidak bertanggung jawab. Ini biasanya terjadi jika kamu bergabung dalam program arisan bersama orang-orang yang kurang dekat dan lingkupnya cukup besar. Bisa saja pihak pengelola membawa kabur uang arisanmu dan anggota lain. Jadi faktor keamanannya tentu perlu dipertimbangkan
Selain itu uang arisan juga tidak bisa kamu andalkan sewaktu-waktu. Sulit untuk mengandalkan uang arisan di waktu tertentu. Nantinya kamu harus tetap menunggu giliran sampai bisa menang arisan dan mendapatkan uangmu.