Contoh Perhitungan Keuntungan 1 Lot Saham
Contohnya Anda membeli saham perusahaan dengan kode saham HTMU, rinciannya yaitu sebagai berikut:
Jadi total biaya pembelian sahamnya yaitu:
Kemudian setelah satu bulan, Anda menjual saham tersebut dengan harga Rp2.200 per lembar. Maka akan didapatkan perhitungan seperti berikut:
Rekomendasi untuk Investor Pemula
Jika Anda baru ingin melakukan investasi saham, ada beberapa rekomendasi yang bisa Anda lakukan, di antaranya adalah sebagai berikut:
Contoh Perhitungan Keuntungan 1 Lot Saham
Berikut contoh perhitungan keuntungan 1 lot saham yang akan Anda terima.
Sebagai contoh, Anda membeli saham perusahaan B. Rinciannya perhitungannya adalah sebagai berikut:
Jadi total biaya pembelian saham perusahaan B adalah:
Harga beli 1 lot = Rp2.000 x 100 lembar = Rp200.000
Total harga beli 5 lot = Rp200.000 x 5 = Rp1.000.000
Setelah satu bulan, Anda menjual saham tersebut, misalnya dengan harga Rp2.200 per lembar. Dengan asumsi sebagaimana disebut di atas, perhitungan keuntungan 1 lot saham adalah:
Dari perhitungan di atas, keuntungan saham setelah satu bulan bisa diketahui dengan perhitungan berikut:
Sementara itu, perhitungan keuntungan 1 lot saham bisa diketahui dengan perhitungan ini:
Jadi, keuntungan untuk 1 lot saham dalam 1 bulan adalah Rp20.000
Lalu untuk menghitung keuntungan saham per tahun, Anda tinggal mengalikan keuntungan 1 lot per bulan dengan waktu 1 tahun atau 12 bulan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keuntungan Saham
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi berapa keuntungan saham per bulan, termasuk:
Seperti yang kita ketahui, pasar saham cenderung fluktuatif, dan pergerakan harga saham bisa dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, inflasi, suku bunga, dan berbagai faktor eksternal lainnya. Pada bulan-bulan tertentu, pasar bisa mengalami kenaikan signifikan (bullish), sementara pada bulan lain bisa mengalami penurunan (bearish).
Saham dari perusahaan besar seperti blue-chip stocks biasanya lebih stabil, namun kenaikan harga mereka cenderung lebih lambat dibandingkan dengan saham perusahaan kecil yang mungkin mengalami pertumbuhan cepat tetapi juga memiliki risiko lebih tinggi.
Investasi jangka panjang biasanya memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan investasi jangka pendek. Bulan demi bulan, mungkin tidak ada perubahan signifikan, tetapi dalam jangka panjang, kenaikan harga saham bisa jauh lebih terlihat.
Contoh Perhitungan Dividen
Misalkan kamu berinvestasi pada saham Sido Muncul sebanyak 10.000 lembar. Pada tahun 2021 yang lalu, Sido Muncul membagikan dividen 2 kali, dengan total Rp 34,2 per lembarnya (dapat dilihat pada gambar dibawah yang kotak merah).
Artinya, bagi pemiliki saham Sido Muncul akan diberikan dividen sebesar Rp 34,2 per lembarnya. Maka, perhitungan dividen ini menjadi :
Dividen yang diterima = Rp 34,2 x 10.000 lembar = Rp 342.000 (sebelum dipotong pajak).
Halo semuanya, pada artikel ini fima blog akan membahas berapa keuntungan 1 lot saham?. Ingin tahu seperti apa cara perhitungannya? Simak ulasannya melalui tulisan dari fima blog berikut ini.
Capital Gain (Selisih Harga Saham)
Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih antara harga beli dan harga jual saham. Jika harga saham yang Anda beli naik, Anda bisa menjualnya dengan harga yang lebih tinggi dan mendapatkan keuntungan.
Sebagai contoh, Anda membeli 100 saham (1 lot) perusahaan ABC dengan harga Rp5.000 per lembar. Setelah beberapa waktu, harga saham naik menjadi Rp10.000 per lembar. Jika Anda menjual saham tersebut, maka Anda mendapatkan keuntungan sebesar (Rp10.000 - Rp5.000) × 100 = Rp500.000.
Keuntungan saham dari capital gain ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kinerja perusahaan, kondisi pasar, hingga sentimen investor dan ekonomi global.
Dapatkan Wawasan Investasi Saham yang Bagus di Forum Diskusi Saham dari Fima
Dapatkan wawasan investasi saham yang mendalam dan terpercaya di Forum Diskusi Saham dari Fima. Bergabunglah dengan komunitas kami untuk berbagi strategi, analisis pasar, dan tips investasi dari para ahli dan investor berpengalaman. Klik gambar di bawah ini untuk bergabung dengan forumnya.
Memahami Potensi Keuntungan Saham
Keuntungan dari saham tidak bersifat tetap setiap bulannya. Beberapa saham bisa menghasilkan keuntungan signifikan dalam satu bulan, sementara saham lainnya mungkin tidak mengalami pergerakan besar. Penting untuk diingat bahwa saham bukanlah instrumen investasi dengan keuntungan yang bisa diprediksi secara pasti seperti deposito atau obligasi.
Keuntungan dari saham biasanya datang dari dua sumber utama: capital gain dan dividen. Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh ketika kamu menjual saham dengan harga lebih tinggi daripada harga belinya. Sementara itu, dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham yang biasanya dibayarkan per kuartal atau per tahun, meskipun ada juga perusahaan yang membayar dividen bulanan.
Sumber Keuntungan Investasi Saham
Dengan memilih saham sebagai instrumen saham setidaknya kamu bisa mendapatkan dua sumber keuntungan yang bisa didapatkan, yaitu capital gain dan dividen.
Capital gain adalah selisih antara harga beli dan harga jual suatu saham. Keuntungan ini bisa didapatkan ketika kondisi harga beli lebih rendah dibandingkan dengan harga ketika dijual.
Kamu membeli saham perusahaan ABCD pada harga Rp1000 sebanyak 5 lot
Harga beli 1 lot = Rp2.000 x 100 lembar
Harga beli 5 lot = Rp100.000 x 5
Jadi, harga beli 5 lot saham ABCD = Rp500.000
Setelah 1 bulan, Kamu menjual seluruh saham ABCD yang dimiliki pada harga Rp1.500
Harga jual 1 lot = Rp1.500 x 100
Harga jual 5 lot = Rp 150.000 x 5 = Rp 750.000
Jadi, harga jual saham ABCD = Rp 750.000
Capital gain = Rp750.000 – Rp 500.000 = Rp250.000
Sehingga keuntungan saham yang kamu dapatkan (capital gain) saat menjual saham ABCD adalah Rp250.000.
Namun di sisi lain, berinvestasi saham juga memiliki risiko capital loss. Capital loss merupakan kebalikan dari capital gain. Capital loss adalah kerugian yang terjadi ketika kamu menjual saham pada saat harganya turun atau harga lebih rendah dibandingkan membeli.
Oleh karena itu, kamu perlu hati-hati ketika melakukan transaksi saham sehingga berinvestasi pada saham kurang cocok jika dilakukan oleh investor pemula terutama yang memiliki profil risiko risk averse (menghindari risiko/konservatif).
Dividen merupakan pendapatan perusahaan yang dibagikan pada para pemegang saham secara regular. Keuntungan ini bisa didapatkan ketika kamu menyimpan saham dalam jangka waktu yang lama (tidak diperjual-belikan) atau memiliki saham sebelum cum date.
Cum date atau singkatan dari cumulative date merupakan tanggal penentuan bagi para investor yang berhak mendapatkan dividen dari perusahaan tertentu karena memiliki saham tersebut. Pembagian dividen perusahaan berbeda-beda yaitu dilakukan setiap 1 tahun sekali, 1 tahun 2 kali, atau dalam jangka waktu tertentu sesuai kebijakan perusahaan.
Lalu, sekarang kamu pasti bingung apakah harus memilih trading saham atau investasi jangka panjang. Keduanya pun punya keuntungan dan risikonya masing-masing. Jadi, kamu bisa memilihnya sesuai dengan karakteristik.
Jika ingin punya penghasilan yang cepat, kamu bisa memilih trading saham. Jika ingin punya keuntungan yang banyak dalam waktu sekaligus, kamu bisa memilih investasi jangka panjang.
Investasi trading saham (jangka pendek)
Investasi saham jangka pendek bisa kita kenal juga dengan trading saham. Trading saham merupakan kegiatan menjual dan membeli saham yang dilakukan harian. Itu artinya kamu melakukan kegiatan ini setiap hari untuk mendapatkan keuntungan.
Namun, kegiatannya memang tidak sesederhana membeli, lalu menjual. Agar mendapatkan keuntungan tentunya kamu harus membeli ketika harganya murah, lalu menjual ketika harganya naik.
Hanya saja hal ini tidak selalu terjadi. Jadi, kamu harus bisa memilih saham dengan jeli, dan strategi yang harus diperhatikan seperti ini.